Hannah Altman |
Hannah bertugas mengawasi situs online-nya, Hannah's Cool World. Situs ini menjual berbagai alat untuk anak seperti penutup pensil, penghapus, risleting dekoratif, dan berbagai mainan dan hadiah.
Hannah’s memiliki 12 ribu pelanggan di dunia, dan telah mengirimkan produk ke Italia, Israel, Norwegia, Spanyol, Australia dan Selandia Baru. Saat diluncurkan pada 2009, situs ini menjual 250 ribu penutup pensil seperti dikutip dari Huffingtonpost, Selasa (22/3/2011).
Hannah's Cool World adalah bagian dari IBeOn, perusahaan yang dimiliki orangtua Hannah, Rick dan Lauren Altman. Nama situs orangtua Hannah adalah CoolZips, yang menjual ritsleting dekoratif buatan tangan untuk tas, jaket, ransel, boneka binatang dan sejenisnya.
Kisah sukses Hannah dimulai pada 2009. Saat itu, Hannah dan orangtuanya sedang pergi ke restoran. Hannah melihat mesin penjual otomatis penutup pensil. Dia terpaku dan mendesak ayahnya agar membeli penutup pensil dalam jumlah besar. Namun Rick menolak permintaan itu karena menilainya hanya buang-buang uang. Namun karena Hannah terus mendesak, Rick pun rela membeli.
Petualangan Hannah pun dimulai. Dia ingin memiliki sebuah situs, untuk menjual penutup pensil. Tidak ingin meredam semangat kewirausahaan anak, Rick dan Lauren setuju. Mereka membuat situs bernama Hannah's Cool World dan membeli beberapa iklan Google sehingga pembeli bisa menemukannya ketika mengetik “penutup pensil”. Ternyata, ada pembeli yang tertarik.
Di lain waktu, ketika keluarga ini melewati mesin penjual otomatis, sang ayah, Rick menanyakan kepada Hannah, “Coba lihat barang apa yang menarik minatmu.”
Penjualan penutup pensil dan mainan serta barang lucu dari Hannah's Cool World yang meningkat, menginspirasi Rick menjadikannya bisnis full time. Pada Mei 2010, Rick berhenti dari pekerjaannya untuk bekerja dengan Lauren dan Hannah.
Meski Hannah harus bekerja keras, dia tidak kehilangan masa kanak-kanak. Warga West Bloomfield, Michigan ini menghabiskan waktu untuk bisnis keluarga selama lima jam dalam seminggu, atau satu jam dalam sehari setelah sekolah.
Tugas utama Hannah adalah mengecek secara online untuk mempelajari barang baru, produk yang sedang in yang berpeluang untuk dijual di situsnya. Terkadang, dia membantu untuk memenuhi pesanan atau menyelesaikan keluhan pembeli. Meski memiliki dua profesi, Hannah mengaku tidak merasa istimewa.
“Saya tidak membahas soal itu (pekerjaannya sebagai CEO) di sekolah. Ketika aku bermain dengan teman-teman, mereka melihat mainan yang berbeda di mana saja, apa yang menurut kami keren,” kata Hannah.
Meski sudah mendapat mendapat gaji hingga enam digit, Hannah tetap diperlakukan sederhana oleh orang tuanya.
“Kami akan memberikan uang untuk beberapa hal seperti membeli gitar. Tapi kami berusaha menyimpannya di bank. Bila Anda berusia 10 tahun dan memiliki perusahaan sendiri, dan Anda mampu menghasilkan uang, maka Anda akan menginginkan semuanya,” pungkas Lauren.
Sumber : Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar