29 Mei 2009

Menghargai Penghasilan

Posting kali ini saya menyoroti kebiasaan kita yang terkadang kurang menghargai penghasilan kita sendiri. Mungkin ada diantara anda yang menjadi pegawai baru di suatu perusahaan dan pada saat akhir bulan mendapatkan gaji pertama. Apa yang anda rasakan pada saat itu?

Pasti ada perasaan bangga, bahagia, terharu dsb yang artinya adalah anda merasa lega karena setelah satu bulan bekerja keras akhirnya mendapatkan hasil yang menurut anda cukup memuaskan, bahkan ada juga yang karena merasa gembira sampai mentraktir rekan kerja satu kantor. Tapi hal berbeda akan terjadi jika anda telah bekerja di suatu perusahaan selama lebih kurang 5 tahun keatas, pada saat akhir bulan anda menerima gaji, bagaimana perasaan anda? Mungkin banyak diantara anda yang merasa biasa karena uang gaji anda sudah keluar dan teralokasikan untuk membayar cicilan dan untuk berbelanja kebutuhan selama sebulan dsb. Jadi perasaan bahagia menerima gaji atau penghasilan anda yang pernah anda rasakan pada saat anda menerima gaji pertama dulu ternyata sudah tidak pernah anda rasakan lagi. Mungkin anda akan menyadari perasaan bahagia tersebut pada saat anda sudah tidak mendapat gaji lagi karena ada suatu hal atas perkerjaan anda misalnya anda di PHK atau mengundurkan diri dan belum mendapat pekerjaan atau penghasilan lagi. Menurut pengalaman saya sharing dengan rekan yang mengalami tidak mempunyai penghasilan lagi karena sudah keluar dari pekerjaan yang lama dan masih belum mendapat pekerjaan lagi merasa menyesal mengapa pada saat bekerja dulu tidak bersyukur dan menghargai penghasilan yang didapat. Sekarang pada saat tidak ada penghasilan barulah kita menyadari bahwa mempunyai penghasilan merupakan suatu kebahagiaan yang akan selalu dirindukan justru pada saat kita sedang tidak memiliki penghasilan lagi. Yah semoga pengalaman rekan kita tidak terjadi pada kita, tapi kita bisa memetik hikmahnya bahwa kita harus bersyukur dan selalu menghargai berapapun penghasilan kita sekarang. Justru kalau kita beryukur dan menghargai penghasilan yang kita dapat maka kita akan bekerja lebih giat lagi untuk menambah penghasilan kita entah itu dengan mulai membuka usaha sampingan yang pada masa yang akan datang malah bisa menjadi penghasilan utama anda.

28 Mei 2009

Keyakinan = Kesuksesan

Setelah menyaksikan final Liga Champions 2009 antara FC Barcelona melawan Manchester United semalam yang akhirnya dimenangkan oleh FC Barcelona dengan skor 2-0, ada hikmah tersendiri yang bisa saya dapatkan menilik perjalanan juara El Barca (julukan FC Barcelona).

Tahun ini adalah tahun prestasi bagi El Barca, bagaimana tidak di tahun 2009 ini El Barca merengkuh tiga juara sekaligus (treble winner) yaitu Juara La Liga Primera, juara Copa Del Rey, dan juara Liga Champions. Sukses besar El Barca tidak terlepas dari peran besar pelatih EL Barca yang adalah Josep “Pep” Guardiola yang dengan keyakinannya yang besar membangun tim yang sebagian besar dari akademi sepakbola Barcelona. Bukan hanya itu saja tapi konsep permainan menyerang yang enak ditonton sangat mempesona seluruh Eropa bahkan dunia. Sebetulnya di awal musim ini banyak pihak yang meragukan kemampuan Pep Guardiola sebagai suksesor Frank Rijkaard meracik tim El Barca, karena memang Pep Guardiola baru seumur jagung untuk jabatan kepelatihan tim senior sebesar FC Barcelona karena sebelumnya dia hanya menjadi pelatih tim junior Barcelona. Tapi itu tidak menyurutkan tekadnya untuk menjadikan El Barca menjadi tim yang tangguh dan disegani baik di liga domestik maupun di Eropa bahkan dunia. Kembali lagi ke hikmah yang saya dapat dari perjalanan juara El Barca adalah keyakinan seperti judul posting diatas yaitu keyakinan=kesuksesan. Sosok Pep Guardiola adalah sosok yang awalnya dipandang sebelah mata dan karena ini musim pertamanya mungkin target awal management club hanya bisa bersaing di papan atas liga Spanyol. Tapi ternyata karena mempunyai keyakinan atas apa yang dilakukan maka Pep Guardiola dengan percaya diri membangun konsep sepak bola yang terbilang spesial, menghadapi lawan siapa pun mereka tidak merubah konsep sepak bolanya. Sekali menyerang tetap menyerang. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga bisa menggunakan falsafah Pep Guardiola yaitu dengan keyakinan selalu menyerang, menyerang disini bisa kita adaptasi dengan bekerja keras tanpa kenal lelah dalam menghadapi apapun baik tugas ataupun peluang yang ada di depan mata. Kita kembali lagi ke El Barca sebelum pertandingan final diunggulkan dibawah sang juara bertahan MU, mereka tetap yakin akan pola permainannya sendiri yang menghibur. Padahal tim yang dihadapi adalah MU yang mempunyai arsitek kenyang pengalaman Alex Ferguson. Tapi di lapangan ternyata MU kesulitan menghadapi startegi pelatih El Barca Pep Guardiola. El Barca leluasa melakukan serangan dan rapat menutup peluang mencetak gol penyerang-penyerang MU. Kalau kita lihat dikehidupan kita sehari-hari seharusnya kita tetap harus yakin akan apa yang kita lakukan, kalau kita yakin apa yang kita lakukan niscaya kita bisa sukses atas apa yang kita cita-citakan. Terkadang kebanyakan dari kita mempunyai penyakit yang bisa dimiliki sebagian besar orang yaitu kita bisa yakin di awal kita melakukan sesuatu entah itu memulai bisnis baru atau bekerja ditempat yang baru misalnya, tetapi sekali kita menghadapi tantangan dan rintangan kita menjadi ragu-ragu dan tidak yakin akan apa yang telah kita lakukan, nah itulah yang membuat kita tidak bisa sukses. Sebenarnya yang membedakan tindakan atau sesuatu yang kita lakukan itu dengan keyakinan atau tidak adalah kalau kita yakin pasti kita akan mengeluarkan segala daya alias 100% kekuatan kita tapi kalau kita menjalaninya dengan tidak ada keyakinan alias ragu-ragu maka sudah pasti kita tidak 100% mengeluarkan tenaga dan kekuatan kita dan sudah bisa ditebak hasilnya adalah kegagalan. Jadi saya menggarisbawahi lagi komentar dari komentator RCTI pada pertandingan final Liga Champions bahwa “dengan keyakinannya Pep Guardiola mengantarkan Barcelona juara Liga Campions 2009”.

27 Mei 2009

Kehidupan = Belajar

Ditengah perkembangan pesat dunia sekarang ini orang yang hanya mengandalkan pengalaman hidupnya saja dalam menjalani kehidupan ini akan ketinggalan dan akan ditinggalkan oleh kecanggihan dan perkembangan teknologi yang setiap hari selalu berubah dan berkembang secara dinamis. Untuk itu kemampuan adaptasi seseorang terhadap perubahan yang terus terjadi mutlak diperlukan. Itu terjadi disemua bidang kehidupan, baik itu dalam pekerjaan, bisnis, rumah tangga, sekolah dsb.

Kita biasanya tidak menyadari pentingnya adaptasi terhadap perubahan tersebut. Adaptasi yang saya maksudkan disini adalah kemampuan belajar dan mempelajari perubahan tersebut. Kalau kita menarik mundur kebelakang, kita ingat pada saat sekolah dulu kita masih belum tahu apa kegunaan sekolah, mungkin orangtua kita memberikan pengertian bahwa dengan sekolah yang tinggi kita bisa mendapat pekerjaan yang layak dan kita bisa hidup enak (ini istilah orangtua kita). Kita juga belajar kalau disuruh oleh orangtua kita, kita sih inginnya waktu itu hanya nonton TV saja dan bermain daripada belajar. Beruntung orangtua kita selalu ketat mengawasi anaknya dalam hal belajar sehingga sekolah kita bisa sampai lulus (contoh kasus orangtua saya). Pada saat saya SD, SMP sampai SMA terus terang saya tahunya ya belajar adalah kewajibannya pelajar, sempat terpikir mungkin nanti pada saat kerja enak kita sudah tidak belajar lagi, tapi ternyata tidak demikian karena belajar adalah kewajiban orang hidup apakah dia itu pelajar atau karyawan atau pengusaha. Pada saat kuliah baru saya sadari bahwa belajar penting untuk menambah bekal kita dalam menghadapi kehidupan. Sambil kuliah saya juga bekerja memberikan bimbingan belajar, ternyata saya juga harus belajar mata pelajaran murid saya supaya saya bisa membimbing mereka dalam belajar. Sampai sekarang setelah lulus kuliah dan saya bekerja juga tetap saya harus belajar, ya belajar hal-hal baru dan ilmu-ilmu baru yang saya belum bisa. Jadi disadari atau tidak setiap saat kita pasti belajar, mulai bangun tidur sampai malamnya kita tidur lagi kita pasti belajar, minimal kita belajar tidak melakukan kesalahan yang telah kita lakukan hari kemarin. Yang karyawan disela kesibukannya pasti punya keinginan untuk punya usaha sendiri, ya jalannya adalah belajar bisa dari rekannya yang telah sukses menjadi pengusaha, bisa belajar dari buku orang sukses atau dari internet. Yang pengusaha tetap belajar bagaimana caranya memperbaiki kinerja perusahaannya supaya efektif dsb. Kesimpulannya adalah tetap belajar. Bagaimana menurut anda?

26 Mei 2009

Pertama

Ini adalah pertama saya menulis untuk blog saya ini. Ditengah kesibukan di kantor yang padat saya usahakan dapat menuangkan tulisan yang syukur-syukur berguna :).

Blog ini saya persembahkan untuk keluargaku tercinta, istriku Any yang cantik :D, anakku Alex yang lucu :D, hanya kalianlah yang memberiku inspirasi dan kekuatan dalam mengarungi kehidupan yang sangat keras ini. Saya sangat tertarik dengan bisnis terutama dengan bisnis internet dan network marketing. Sampai saat ini saya masih terus belajar bagaimana berbisnis internet yang baik dan bagaimana bisa meraih kesuksesan yang dididamkan oleh semua orang termasuk saya dan anda tentunya. Sebagaimana kata pepatah bahwa tidak ada gading yang tak retak maka demikian juga blog saya ini yang penuh dengan kesederhanaan dan masih sangat jauh dari sempurna dan masih belum bisa memuaskan semua pihak.