31 Mei 2011

Guardiola, Jadikan Barca Raja Eropa

Pep Guardiola
Sentuhan dingin pelatih Pep Guardiola membuat Barcelona sukses merengkuh double winners musim ini dengan permainan yang solid dan atraktif. Bagaimana profil pelatih bertangan dingin tersebut?

Barca kini memiliki seorang legenda baru. Adalah Pep Guardiola, pelatih yang sukses membawa Blaugrana terbang tinggi ke angkasa dengan meraih double winners setelah merebut gelar juara La Liga dan gelar Liga Champions musim ini.

Menggantikan pelatih Barca terdahulu Frank Rijkaard pada musim 2008/2009, pelatih berusia 40 tahun itu langsung sukses mengantar tim Raksasa Katalan meraih treble winners dengan merengkuh gelar La Liga, Piala Raja, dan trofi Liga Champions.

Kini, setelah tiga musim menggawangi Barca, total sepuluh gelar yang berhasil ia persembahkan, dengan rincian tiga gelar La Liga, satu gelar Piala Raja, dua gelar Piala Super Spanyol dan Liga Champions, satu gelar Piala Super Eropa, dan satu gelar Kejuaraan Dunia Antar Klub.

Pelatih bertangan dingin yang jago dalam mengatur dan meracik strategi itu dahulu berposisi sebagai seorang gelandang bertahan saat masih berkarier sebagai pesepakbola.

Pep menghabiskan sebagian besar karier sepakbolanya bersama Barca. Dia menjadi bagian dream team Barca semasa kepelatihan Johan Cruyff dan membawa Barca memenangkan gelar Eropa mereka untuk pertama kalinya. Pep menjadi kapten di 4 musim terakhirnya bersama Barcelona.

Pep juga tercatat pernah membela Brescia, AS Roma, Al-Ahli dan Dorados de Sinaloa. Pria kelahiran tahun 1971 itu memulai debutnya bersama timnas Spanyol pada 14 Oktober 1992 kala menghadapi Irlandia Utara di kualifikasi Piala Dunia 1994.

Setelah pensiun sebagai pemain, Guardiola menjadi pelatih tim Barcelona B. Pada 8 Mei 2008, presiden Barcelona kala itu, Joan Laporta, mengumumkan bahwa dirinya diangkat sebagai pelatih kepala Barca menggantikan Frank Rijkaard dan menandatangani kontraknya pada tanggal 5 Juni 2008.

Di musim perdananya, Barca dibawanya menjadi tim tersubur di Eropa dengan total raihan 150 gol di semua kompetisi. Seiring dengan bergulirnya waktu, kemampuan Pep dalam meracik dan mengatur strategi pun kian terasah. Musim ini, Pep sukses mencatatkan rekor kemenangan terbesar sepanjang sejarah La Liga dengan total raihan 79 kemenangan dalam 100 laga.

Dengan rekor tersebut, Pep berhasil mengalahkan dua nama pelatih besar semisal pelatih Real Madrid Miguel Munoz dan sang mentor di Barca, Johan Cruyff.

Munoz hanya mampu meraih 72 kemenangan, sedangkan Cruyff dengan 64 kemenangan dalam 100 laga. Yang lebih hebat lagi, Pep berhasil membawa Barca bertengger di posisi puncak selama total 68 pekan semenjak membesut Blaugrana.

Sang Pelatih muda belia itu juga telah memainkan sekitar 40 pemain dengan 58 persennya berasal dari tim junior milik Barcelona. Untuk masalah rivalitas dengan Real Madrid, Guardiola juga unggul telak. Selama dipegang Guardiola, Azulgrana selalu menang dalam lima laga kontra Los Blancos. Mencetak 11 gol dan hanya kemasukan dua gol.

Total 25 gelar sudah dipersembahkan Pep bagi Blaugrana, baik sebagai pemain atau pelatih. Jumlah itu merupakan yang terbesar dalam sejarah La Liga. Rekor sebelumnya menjadi milik legenda Madrid Miguel Munoz dengan sembilan trofi sebagai pemain dan 14 gelar sebagai pelatih Los Blancos.

Pep memang sempat dipandang sebelah mata ketika pertama kali menduduki kursi kepelatihan Barca dengan hanya bermodalkan satu musim pengalaman melatih. Apalagi, klub yang dibesutnya hanyalah sebatas klub junior Barcelona B. Tetapi kini, siapa yang berani meragukan kualitas, kapabilitas, dan kejeniusan Pep dalam meramu Barca?

Sumber : inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar