Knowing is not enough, We must APPLY. Willing is not enough, We must DO. (Bruce Lee)
Tampilkan postingan dengan label olahraga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label olahraga. Tampilkan semua postingan
07 September 2011
Olahraga Rutin
Sudah hampir dua tahun saya kembali rutin berolah raga. Disamping untuk menjaga kebugaran ternyata setelah berolah raga secara rutin membuat badan terasa fit dan saya merasa seperti jaman sekolah dulu.
Kebetulan waktu sekolah menegah saya mengikuti olahraga beladiri dan selalu rutin berlatih untuk menjaga stamina. Meskipun saat ini usia sudah tidak muda lagi tapi itu bukan suatu penghalang untuk tetap menjaga kesehatan. Waktu awal mulai rutin berolahraga memang terasa berat sekali, bahkan waktu joging pertama saya sampai hampir pingsan, he he. Tetapi secara bertahap saya tidak kapok untuk joging dan berolahraga. Dan ternyata tidak terasa sudah rutin saya lakukan selama dua tahun dan badan saya tetap fit dan nafas tidak habis meskipun saya melakukan sprint dan bermain sepak bola. Selain joging pagi saya lakukan juga sambil dribling bola sehingga saya juga tetap bersentuhan dengan bola yang sesuai juga dengan hobi saya bermain sepakbola. Selain itu juga ditambah porsi latihan push up dsb. Saya ada sedikit cerita bahwa untuk melakukan latihan lagi saat ini tidak semudah dulu karena dulu waktu masih single mudah saja kapan pun bisa olahraga. Tetapi kalau sekarang karena saya sudah memiliki anak yang usianya baru 2,5 tahun maka waktu yang saya miliki tidaklah banyak. Bisa olahraga 20-30 menit sudah sangat bagus karena saya juga harus membagi waktu antara bermain dengan anak dan juga kegiatan rutin pagi hari yang lain misalnya mencuci mobil, menyiram tanaman dan juga berangkat ke kantor. Kebetulan anak saya laki dan juga hobi bermain sepakbola jadi anak saya suka bermain sepakbola bersama papanya. Setiap bertemu papanya tiap pagi dan malam sepulang saya dari kantor jika masih belum tidur saya diminta menemaninya bermain sepakbola di ruang tamu. Karena tendangan bola anak saya cukup keras dan kadang bolanya melambung tinggi pernah juga jam dinding menjadi korban dengan pecah berkeping-keping terkena bola. Untung saja waktu saya berada di bawahnya tidak tertimpa pecahan kacanya. Oleh karena itu ukuran bolanya saya ganti dengan bola yang lebih kecil supaya kalau terkena bingkai foto tidak sampai pecah. Inti dari posting ini adalah meskipun kita banyak terkendala waktu karena kesibukan kita dan keluarga usahakan secara rutin minimal 20-30 menit kita sempatkan untuk olahraga minimal joging supaya badan tetap segar dan sehat. Cobalah dan buktikan hasilnya, he he seperti iklan saja.
16 Agustus 2011
Inilah Tanda Kecanduan Fitness
![]() |
Fitness |
Memang fitness adalah aktivitas yang jika dilakukan dengan benar akan menambah kesehatan dan kebugaran tubuh. Tapi kalau anda melakukan fitness secara berlebihan maka bisa dikatakan anda sudah mengalami kecanduan fitness yang bisa mengakibatkan dampak buruk bagi tubuh.
Kalau kita melihat kehidupan selebritis, bisa kita lihat bahwa tidak selamanya tubuh mereka super langsing atau perut rata (six pack) dan berotot. Mereka biasanya menaikkan atau menurunkan berat badan sesuai peran yang di dapat dalam film dengan cara funess yang berlebihan. Setelah itu biasanya mereka akan kembali ke tubuh normal mereka. Kebiasaan ini tidak baik untuk ditiru.
Menurut seorang konsultan fitness, sebaiknya olahraga tidak menyebabkan badan terasa letih, mempengaruhi jam tidur dan meningkatkan detak jantung. Jika terasa tanda-tanda ini, berarti anda sudah melakukan olahraga di luar kemampuan fisik anda. Jika ada peningkatan temperatur tubuh atau mengalami demam setelah berolahraga, maka sudah saatnya Anda berhenti sejenak dan istirahat. Latihan secara berlebihan tidak hanya mempengaruhi kualitas tidur, tapi juga kebiasaan makan Anda.
Jadi, bagaimana sebaiknya latihan fitnes dilakukan?
Lakukanlah latihan atau fitness sesuai kemampuan. Jangan memaksakan diri jika anda hanya mampu melakukan push up sepuluh kali dalam sehari. Olahraga yang melebihi kapasitas akan membuat otot-otot dan jaringan fisik menjadi lemah. Risikonya adalah menjadi lelah, patah tulang, bahkan perubahan perilaku.
Sebelum memulai berolahraga, periksalah catatan medis anda dan diskusikan dengan pelatih kebugaran. Apakah latihan yang Anda lakukan sudah sesuai? Bagaimana dampaknya bagi tubuh? Serta nutrisi apa saja yang baik dikonsumsi sebelum dan setelah olahraga?
Nah, berikut beberapa tanda-tanda yang masuk kategori orang-orang kecanduan fitnes:
1. Berolahraga sendirian, terisolasi dari orang lain.
2. Mengikuti pola latihan yang kaku.
3. Olahraga lebih dari 2 jam setiap harinya, tanpa istirahat.
4. Terlalu fokus pada penurunan berat badan dan pembakaran kalori.
5. Memaksakan latihan di saat badan tidak fit atau cedera.
6. Berolahraga di titik yang sedang sakit atau nyeri.
7. Bolos kerja, kuliah atau kegiatan sosial lainnya demi berolahraga.
Label:
berlebihan,
Fitness,
kecanduan,
olahraga
07 Februari 2011
Serangan Jantung Usai Olahraga Karena Jantung tak Terlatih
Serangan jantung bisa menyerang siapa dan kapan saja. Tidak hanya terjadi saat terkejut, terlalu lelah atau terlalu stres juga dapat memicu timbulnya serangan jantung.
Hampir semua orang terkejut mendengar kabar kematian Adjie Massaid. Selama hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang gemar berolah raga sehingga selalu tampil bugar di hadapan publik. Lantas, bagaimana serangan jantung bisa dengan begitu mendadak menyerang?
Tidak sedikit pula kasus serangan jantung menyerang mereka yang terlalu mengumbar tenaga dalam melakukan aktivitas olahraga. Ketahuilah gejala-gejala umum serangan jantung, seperti nyeri pada otot, sesak nafas, kelelahan, jantung berdebar serta mengalami pusing hingga pingsan.
Serangan jantung yang timbul usai berolahraga itu, menurut dr.Grace Tumbelaka, Sp.OK, biasanya terjadi pada orang yang punya risiko penyakit jantung, atau pada mereka yang jantungnya tidak terlatih namun nekat berolahraga.
"Coba perhatikan orang-orang yang mengalami kematian mendadak itu, biasanya mereka sudah tidak muda lagi dan karena kesibukannya tidak bisa menyempatkan olahraga secara rutin," papar dr.Grace, ahli kedokteran olahraga.
Grace menambahkan, setiap olahraga permainan, seperti basket, sepak bola, tenis, atau futsal, memiliki sifat yang hampir sama. "Yang menyebabkan serangan jantung adalah karena jantungnya tidak terlatih. Kalau seseorang sudah biasa olahraga sejak muda, tidak terputus, dan rutin melakukan tiga kali seminggu, maka mengalami efek akibat olahraga lebih kecil," katanya.
Karena itu, ia menyarankan agar setiap orang yang sudah berusia 40 tahun melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menentukan jenis latihan yang tepat. "Di usia ini rata-rata orang punya risiko penyakit jantung," imbuhnya.
Grace mengungkapkan, setiap tahapan usia memiliki tingkat latihan dan porsi tersendiri, terutama intensitasnya.
"Saat berolahraga, kebutuhan jantung akan oksigen meningkat dan jantung akan memompa lebih keras lagi. Jika sebelumnya sudah ada sumbatan di pembuluh darah, ini bisa membuat kebutuhan oksigen jantung tidak tercukupi," kata dokter yang pernah menangani tim Pelatnas PBSI ini.
Bagi mereka yang telah berusia paruh baya, pemeriksaan prepartisipasi wajib dilakukan. "Pemeriksaan ini sekarang baru dilakukan para atlet, padahal ini bisa dilakukan semua orang untuk menentukan jenis olahraga yang tepat," paparnya.
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, olahraga seharusnya dilakukan dengan tepat dan diawasi sehingga tidak berlebihan.
Faktor risiko dan gaya hidup
Penelitian menunjukkan, prosentase pengidap penyakit jantung yang memiliki riwayat faktor risiko tertentu itu sangat tinggi. Faktor risiko itu termasuk gaya hidup dan karateristik tertentu dari keluarga.
Sementara itu, dokter senior Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) Mardjo Subandono menjelaskan, serangan jantung sangat berkaitan dengan gaya hidup seseorang.
"Orang yang terlihat bugar belum tentu sehat. Mereka yang tidak pernah memiliki riwayat sakit jantung juga belum tentu memiliki kondisi jantung yang baik. Olahraga saja tidak cukup tanpa disertai kebiasaan makan yang sehat," kata dokter yang pernah menangani kesehatan Presiden Soeharto itu.
"Intinya serangan atau penyakit jantung bisa dicegah dengan makanan sehat, sayur banyak, olahraga teratur, dan mengurangi lemak jahat," jelas dr. Mardjo.
Sebagai tindakan pencegahan, Mardjo menyarankan lima makanan sehat yaitu makanan berwarna merah, putih, hijau, kuning dan hitam. Di antaranya tomat, gandum atau nasi, green tea, wortel. Sementara olahraga, minimal lari pagi tiga kali seminggu selama 30 menit.
Usai makan, juga disarankan berjalan-jalan selama setengah jam agar lemak tidak menumpuk dan segera terbakar.
"Kemudian dengan cara sederhana, setiap bangun tidur coba memiringkan badan ke kanan selama setengah menit sebanyak tiga kali, lalu ke kiri setengah menit juga tiga kali," ujarnya.
Namun yang paling penting, check-up kesehatan kardiovaskuler secara rutin. Ini untuk mendeteksi kondisi jantung, risiko penyempitan pembuluh darah, atau gangguan kardiovaskuler lain.
"Timbunan lemak yang masuk ke tubuh tidak bisa diketahui kalau tidak pernah check-up," sarannya.
Sumber : inilah.com
Hampir semua orang terkejut mendengar kabar kematian Adjie Massaid. Selama hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang gemar berolah raga sehingga selalu tampil bugar di hadapan publik. Lantas, bagaimana serangan jantung bisa dengan begitu mendadak menyerang?
Tidak sedikit pula kasus serangan jantung menyerang mereka yang terlalu mengumbar tenaga dalam melakukan aktivitas olahraga. Ketahuilah gejala-gejala umum serangan jantung, seperti nyeri pada otot, sesak nafas, kelelahan, jantung berdebar serta mengalami pusing hingga pingsan.
Serangan jantung yang timbul usai berolahraga itu, menurut dr.Grace Tumbelaka, Sp.OK, biasanya terjadi pada orang yang punya risiko penyakit jantung, atau pada mereka yang jantungnya tidak terlatih namun nekat berolahraga.
"Coba perhatikan orang-orang yang mengalami kematian mendadak itu, biasanya mereka sudah tidak muda lagi dan karena kesibukannya tidak bisa menyempatkan olahraga secara rutin," papar dr.Grace, ahli kedokteran olahraga.
Grace menambahkan, setiap olahraga permainan, seperti basket, sepak bola, tenis, atau futsal, memiliki sifat yang hampir sama. "Yang menyebabkan serangan jantung adalah karena jantungnya tidak terlatih. Kalau seseorang sudah biasa olahraga sejak muda, tidak terputus, dan rutin melakukan tiga kali seminggu, maka mengalami efek akibat olahraga lebih kecil," katanya.
Karena itu, ia menyarankan agar setiap orang yang sudah berusia 40 tahun melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menentukan jenis latihan yang tepat. "Di usia ini rata-rata orang punya risiko penyakit jantung," imbuhnya.
Grace mengungkapkan, setiap tahapan usia memiliki tingkat latihan dan porsi tersendiri, terutama intensitasnya.
"Saat berolahraga, kebutuhan jantung akan oksigen meningkat dan jantung akan memompa lebih keras lagi. Jika sebelumnya sudah ada sumbatan di pembuluh darah, ini bisa membuat kebutuhan oksigen jantung tidak tercukupi," kata dokter yang pernah menangani tim Pelatnas PBSI ini.
Bagi mereka yang telah berusia paruh baya, pemeriksaan prepartisipasi wajib dilakukan. "Pemeriksaan ini sekarang baru dilakukan para atlet, padahal ini bisa dilakukan semua orang untuk menentukan jenis olahraga yang tepat," paparnya.
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, olahraga seharusnya dilakukan dengan tepat dan diawasi sehingga tidak berlebihan.
Faktor risiko dan gaya hidup
Penelitian menunjukkan, prosentase pengidap penyakit jantung yang memiliki riwayat faktor risiko tertentu itu sangat tinggi. Faktor risiko itu termasuk gaya hidup dan karateristik tertentu dari keluarga.
Sementara itu, dokter senior Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) Mardjo Subandono menjelaskan, serangan jantung sangat berkaitan dengan gaya hidup seseorang.
"Orang yang terlihat bugar belum tentu sehat. Mereka yang tidak pernah memiliki riwayat sakit jantung juga belum tentu memiliki kondisi jantung yang baik. Olahraga saja tidak cukup tanpa disertai kebiasaan makan yang sehat," kata dokter yang pernah menangani kesehatan Presiden Soeharto itu.
"Intinya serangan atau penyakit jantung bisa dicegah dengan makanan sehat, sayur banyak, olahraga teratur, dan mengurangi lemak jahat," jelas dr. Mardjo.
Sebagai tindakan pencegahan, Mardjo menyarankan lima makanan sehat yaitu makanan berwarna merah, putih, hijau, kuning dan hitam. Di antaranya tomat, gandum atau nasi, green tea, wortel. Sementara olahraga, minimal lari pagi tiga kali seminggu selama 30 menit.
Usai makan, juga disarankan berjalan-jalan selama setengah jam agar lemak tidak menumpuk dan segera terbakar.
"Kemudian dengan cara sederhana, setiap bangun tidur coba memiringkan badan ke kanan selama setengah menit sebanyak tiga kali, lalu ke kiri setengah menit juga tiga kali," ujarnya.
Namun yang paling penting, check-up kesehatan kardiovaskuler secara rutin. Ini untuk mendeteksi kondisi jantung, risiko penyempitan pembuluh darah, atau gangguan kardiovaskuler lain.
"Timbunan lemak yang masuk ke tubuh tidak bisa diketahui kalau tidak pernah check-up," sarannya.
Sumber : inilah.com
Langganan:
Postingan (Atom)