12 Juli 2010

World Cup 2010 South Africa, Sebuah Drama

Sudah satu bulan gelaran World Cup 2010 berlangsung. Banyak hal yang telah terjadi baik di dalam maupun di luar lapangan. Ada tangis kesedihan dari pemain yang timnya kalah dan juga tangis jutaan fans yang timnya mengalami kekalahan ada juga tangis bahagia dan pesta meriah dari Spanyol yang menjadi jawara World Cup 2010 untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut.
Partai final yang diharapkan berlangsung indah ternyata berlangsung sangat keras karena kedua tim bermain habis-habisan demi sebuat trofi dan kejayaan yang diinginkan. Tapi akhirnya seorang Andreas Iniesta yang akhirnya menjadi pahlawan berkan golnya di menit 116 yang meastikan Spanyol merengkuh gelar pertamanya di piala dunia. Tak heran meskipun sebagai jawara Eropa 2008 tetapi setelah partai pertama Spanyol melawan Swiss yang berakhir kekalahan Spanyol 0-1 tidak ada yang menjagokan Spanyol bakal jadi juara karena berdasarkan sejarah piala dunia tidak ada negara yang menjadi juara kalau di partai pertama mengalami kekalahan. Saya juga awalnya menganalisa demikian saya awalnya menjagokan Brasil atau Argentina yang bakal juara karena di fase grup mereka tampil cukup impresif mengalahkan lawan-lawannya. Tetapi mendekati akhir gelaran piala dunia banyak kejadian yang bagaikan sebuah drama muncul dimana banyak hal yang untuk pertama kalinya terjadi misalnya untuk pertama kalinya tuan rumah tidak lolos fase grup. Dan muncul juga ramalan Paul si Gurita yang fenomenal yang selalu tepat meramal seluruh partai Jerman dan akhirnya di final Paul meramalkan Spanyol juara. Akhirnya melihat "gelagat" yang aneh tersebut saya juga menjagokan Spanyol sebagai juara. Padahal kalau melihat sejarah seharusnya Belanda yang berpeluang karena sejak fase grup tidak pernah kalah. Tapi mungkin juga Belanda punya beban berat karena mereka harus mengalahkan dua lawan sekaligus yaitu harus mengalahkan Spanyol dan mengalahkan Paul. Bisa jadi pemain Belanda juga percaya dengan ramalan Paul yang akhirnya mengurangi motivasi mereka dan berkebalikan dengan Spanyol yang mempunyai motivasi berlipat ganda sehingga peluang gol Belanda yang seharusnya menjadi gol bisa digagalkan oleh kiper terbaik piala dunia 2010 Iker Cassilas. Memang kalau kita perhatikan kita seperti menyaksikan sebuah drama. Sampai jumpa di Worl Cup 2014 di Brasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar