Wah baru kali ini Kapolri kelihatan ceria, ternyata hal ini karena buron teroris nomor satu di Indonesia dipastikan tewas dalam penggrebekan Densus 88 di Kepuhsari Solo pada tanggal 17 September 2009 dini hari.
Dalam baku tembak antara Polri dengan teroris yang akhirnya tewas berjumlah 4 orang dan 3 orang luka dan satu diantaranya yang tewas adalah buronan nomor wahid Indonesia yang sudah diburu kepolisian selama kurang lebih 9 tahun. Hal ini patut mendapatkan apresiasi yang tinggi terhadap aparat kepolisian yang telah bekerja keras memburu jaringan teroris di Indonesia. Tadinya saya tidak tahu kalau Noordin ada dalam korban yang tewas di rumah yang dikepung petugas tersebut karena wartawan tahunya pada saat siang hari. Sewaktu melihat siaran TV tidak diberitakan siapa sja yang tewas. baru pada siang harinya tersiar kabar bahwa Noordin telah tewas dalam penggrebekan di Solo tersebut. Hal ini berbeda dengan pada saat penggrebekan di Temanggung dimana saat itu ada siaran live pertempuran antara aparat dengan teroris. Dan hal ini menimbulkan pro dan kontra perihal siaran langsung penggrebekan. Jadi pada saat penggrebekan di Solo radius 500 meter dari lokasi sudah dibuat steril oleh petugas kepolisian. Pada saat jumpa pers Kapolri dengan wartawan di Mabes Polri, Kapolri secara resmi meastikan bahwa yang tewas diantara 4 orang tersebut adalah Noordin M Top dan langsung disambut tepuk tangan dari para wartawan. Tapi kita tetap harus mewaspadai teror yang selalu saja mengancam kita karena masih ada jaringan teroris yang masih berkeliaran di sekitar kita. Waspadalah, waspadalah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar