Pupus sudah harapan publik tanah air menyaksikan timnas Indonesia meraih trofi pertama kalinya di Piala AFF. Timnas Indonesia memang berhasil menundukkan Malaysia 2-1 di partai leg II final Piala AFF 2010. Tapi keunggulan agregat 2-4 tetap bikin Malaysia keluar jadi juara.
Dalam partai leg II Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, Indonesia membuang peluang untuk unggul lebih dulu setelah Firman Utina gagal menceploskan bola dari titik putih di menit-menit awal laga.
Malaysia lantas unggul duluan lewat Safee Sali di awal babak kedua. Mohammad Nasuha menyamakan skor sebelum tendangan M. Ridwan menjebol gawang Khairul Fahmi setelah terlebih dulu mengenai bek Malaysia.
Dengan kemenangan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Indonesia pada akhirnya tak berhasil jadi juara karena kalah agregat 2-4 dari Malaysia yang menang 3-0 di leg I.
Jalannya Pertandingan
Kelengahan Indonesia di sektor kiri belakang pada menit dua nyaris dimanfaatkan pemain depan Malaysia. Untung buat Indonesia, Firman Utina masih bisa mencuri bola.
Semenit berselang, usaha Indonesia menekan kandas setelah bola umpan Firman terlalu deras lajunya sehingga tak bisa dikejar Arif. Umpan jauh kembali diarahkan ke Arif meski kiper Malaysia masih bisa mengamankan si kulit bundar.
Pada menit enam, umpan silang M.Nasuha sukses meluncur ke muka gawang. Tapi sekali lagi kiper Khairul Fahmi masih sigap menangkap bola.
Kerjasama Arif dan Irfan Bachdim diakhiri dengan sebuah umpan silang ke muka gawang pada menit sembilan masih bisa dipotong M. Fadhli.
Pelanggaran pada menit 11 usai Irfan dijatuhkan beberaoa meter dari luar kotak penalti. Firman mengambil pendek dan mengoper ke M. Ridwan yang dengan mudah kecolongan bola.
Irfan! Bola mengarah ke Irfan yang ada di muka gawang pada menit 16. Tapi ia kurang sigap meneruskan sehingga bola dengan mudah diamankan Khairul Fahmi.
Penalti untuk Indonesia pada menit 17! Wasit menunjuk titik putih usai M Sabre menyentuh bola dengan tangan. Sabre juga dapat kartu kuning.
Firman maju jadi algojo dan sepakannya ke arah kanan dengan mudah terbaca oleh kiper! Sayang sekali, peluang emas terbuang untuk Indonesia.
Markus dipaksa menyelamatkan gawang dari sepakan Ashari pada menit 21. Kemelut kemudian lahir tapi tidak melahirkan apa-apa.
Cristian Gonzales sukses menyambut bola hasil umpan silang dengan tandukan di tiang jauh pada menit 24. Tapi si kulit bundar masih menyisir di sisi gawang. Gonzales kembali berhasil menanduk bola di muka gawang, meski lagi-lagi bola belum menemui sasaran.
M. Ridwan berlari menyongsong bola di sisi kiri dan sukses menembus pertahanan Malaysia tanpa pengawalan. Tapi bola sepakannya lantas dengan sukses dipotong Fahmi.
Lagi-lagi peluang emas terbuang pada menit 29. Dari sebuah umpan terobosan, Ridwan dengan cerdik mendapat celah di pertahanan Malaysia. Tapi ia terlalu lama mengambil keputusan sehingga bola kembali kandas di tangan kiper.
Tiga menit menuju turun minum dengan Indonesia dan Malaysia masih terus membagi skor 0-0. Peluang teranyar dihasilkan Gonzales dengan sepakan kerasnya di kotak penalti walau arahnya masih melambung.
Di tengah-tengah usaha Indonesia menyerang, Malaysia sukses melancarkan serangan balik akibat kesalahan oper Maman. Dengan serangan balik cepat, Mohd Safee Sali berhasil menjebol gawang Markus pada menit 53.
Pergantian pemain dilakukan oleh Alfred Riedl beberapa menit kemudian. Eka Ramdani menggantikan Firman dan Bambang Pamungkas menggantikan Irfan.
Gantian Malaysia melakukan pergantian pemain pada menit 61. Gelandang Amar Rohidan digantikan Razman Roslan yang pemain bertahan. Malaysia tampak cukup puas dengan skor saat ini.
Pergantian terakhir dibuat Indonesia pada menit 70 setelah Arif cedera. Tony Sucipto masuk.
Tak lama berselang, Indonesia mencetak gol! Bustomi melepaskan tembakan keras yang masih bisa ditepis kiper sebelum Nasuha menceploskan bola rebound. Skor 1-1.
Malaysia merancang serangan balik. Dari sisi kiri bola digulirkan ke tengah dan Ashari kemudian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih melebar di sisi gawang Markus.
Pada menit 76 Bepe melepaskan tembakan menyusur tanah dari luar kotak penalti. Tapi arahnya masih tepat ke kiper Fahmi.
Goool! Indonesia berbalik unggul 2-1 setelah sepakan keras Ridwan mengenai kepala pemain belakang Malaysia dan menceplos masuk.
Bepe melepaskan tendangan bebas dari luar kotak penalti yang susah payah ditepis kiper Malaysia. Skor 2-1 tidak berubah sampai peluit akhir dibunyikan.
Susunan Pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, Nasuha; Ridwan, Firman (Eka Ramdani '57), Bustomi, Arif (Tony Sucipto '70); Gonzales, Irfan (Bambang '57).
Malaysia: Khairul Fahmi; M Sabre, M Faizal, M Muslim, M Fadhli; Safiq, Norshahrul Idlan, Amar (Razman Roslan '61), Kunanlan Subramaniam; M Safee (Izzaq Faris Ramlan '90), M Ashari (Mohd Amri Yahyah '78).
Sumber : Detiksport
Knowing is not enough, We must APPLY. Willing is not enough, We must DO. (Bruce Lee)
Tampilkan postingan dengan label Final Piala AFF. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Final Piala AFF. Tampilkan semua postingan
30 Desember 2010
29 Desember 2010
Main Bola Dapat Meningkatkan Kebugaran
Pertandingan sepakbola Piala AFF 2010 ini dapat menjadi momentum tepat untuk memulai gaya hidup sehat. Salah satunya dengan bermain sepakbola bersama teman-teman di lingkungan rumah atau di kantor.
Bermain sepakbola efeknya dapat meningkatkan kebugaran tubuh, mengurangi tingkat stres, sekaligus membantu Anda tetap aktif. Bahkan, manfaatnya lebih baik dibandingkan olahraga berjalan kaki.
Manfaat ini dibuktikan melalui proyek penelitian yang melibatkan lebih dari 50 peneliti dari tujuh negara. Para peneliti mempelajari aspek-aspek fisiologis, psikologis, dan sosiologis dalam permainan sepakbola, dikutip dari Health Bulletin.
Penelitian yang dipimpin Profesor Peter Krustrup dan Jens Bangsbo dari Department of Exercise and Sports Sciences, University of Copenhagen menghabiskan waktu tiga tahun. Riset ini melibatkan pria, wanita, dan anak-anak berusia 9 sampai 77 tahun. Responden kemudian diteliti berdasarkan pembagian, yakni kelompok bermain sepakbola, berjalan dan kelompok yang melakukan kontrol terhadap sesuatu.
Hasilnya, sepakbola menyediakan efek kesehatan dan kebugaran yang lebih baik daripada hanya melakukan olahraga lari.
Peter Krustrup menyimpulkan, "Sepakbola adalah olahraga tim yang sangat populer. Olahraga ini menganut faktor-faktor motivasi dan sosial positif yang dapat memfasilitasi kepatuhan dan memberikan kontribusi pada pemeliharaan gaya hidup aktif secara fisik.”
Krustrup menambahkan, dengan bermain kulit bundar selama 2-3 jam setiap minggu akan membuat badan menjadi segar bugar. "Bermain sepakbola sangat efektif meningkatkan kinerja organ tubuh secara normal sehingga, termasuk pengurangan risiko penyakit kardiovaskuler, jatuh dan patah tulang."
Olahraga ini pun berlaku universal. Pria, wanita, anak, tua dan muda bisa memainkannya dan bisa mendapatkan manfaat yang sama. Tunggu apalagi, ayo olahraga sambil bermain dengan si kulit bundar!
Bermain sepakbola efeknya dapat meningkatkan kebugaran tubuh, mengurangi tingkat stres, sekaligus membantu Anda tetap aktif. Bahkan, manfaatnya lebih baik dibandingkan olahraga berjalan kaki.
Manfaat ini dibuktikan melalui proyek penelitian yang melibatkan lebih dari 50 peneliti dari tujuh negara. Para peneliti mempelajari aspek-aspek fisiologis, psikologis, dan sosiologis dalam permainan sepakbola, dikutip dari Health Bulletin.
Penelitian yang dipimpin Profesor Peter Krustrup dan Jens Bangsbo dari Department of Exercise and Sports Sciences, University of Copenhagen menghabiskan waktu tiga tahun. Riset ini melibatkan pria, wanita, dan anak-anak berusia 9 sampai 77 tahun. Responden kemudian diteliti berdasarkan pembagian, yakni kelompok bermain sepakbola, berjalan dan kelompok yang melakukan kontrol terhadap sesuatu.
Hasilnya, sepakbola menyediakan efek kesehatan dan kebugaran yang lebih baik daripada hanya melakukan olahraga lari.
Peter Krustrup menyimpulkan, "Sepakbola adalah olahraga tim yang sangat populer. Olahraga ini menganut faktor-faktor motivasi dan sosial positif yang dapat memfasilitasi kepatuhan dan memberikan kontribusi pada pemeliharaan gaya hidup aktif secara fisik.”
Krustrup menambahkan, dengan bermain kulit bundar selama 2-3 jam setiap minggu akan membuat badan menjadi segar bugar. "Bermain sepakbola sangat efektif meningkatkan kinerja organ tubuh secara normal sehingga, termasuk pengurangan risiko penyakit kardiovaskuler, jatuh dan patah tulang."
Olahraga ini pun berlaku universal. Pria, wanita, anak, tua dan muda bisa memainkannya dan bisa mendapatkan manfaat yang sama. Tunggu apalagi, ayo olahraga sambil bermain dengan si kulit bundar!
Label:
Final Piala AFF,
sehat,
sepak bola
Surat Untuk Firman Utina Timnas Indonesia
![]() |
Timnas Indonesia |
Surat Untuk Firman
Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik uang membunuh nurani mereka. Orang tua, pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi seperti mereka?
Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.
Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan, menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan, membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi, semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu hendak digunakan untuk mencuci dosa politik. Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup bermain dengan gembira.
Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa, kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan dagangan para pecundang.
Berlarilah Firman, Okto, Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa.
Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan yang hendak direnggut lawan.
Tenanglah Markus, gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian lawan.
Gonzales dan Irfan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa yang miskin teladan.
Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa seorang tukang becak sama bahagianya dengan tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak butuh piala, bermainlah dengan gembira sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir, menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan menjadikan kalian teladan!
Sumber : http://itonesia.com/surat-untuk-firman/
27 Desember 2010
Indonesia Dibantai Malaysia 0-3
Harapan publik bola tanah air menyaksikan tim kesayangannya mengangkat trofi Piala AFF untuk pertama kalinya sepertinya harus ditahan dulu. Hal ini karena pada pertandingan Leg I Final Piala AFF Timnas Indonesia dibantai 0-3 oleh Malaysia di Malaysia. Peluang Indonesia untuk merebut gelar juara AFF Suzuki Cup 2010 untuk pertama kalinya terasa sangat berat. Pada pertandingan semalam Indonesia benar-benar dibuat tak berkutik menghadapi serangan yang sporadis dari penyerang Malaysia.
Dua dari tiga gol Malaysia yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari.
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010).
Jalannya pertandingan
Baru empat menit laga berjalan, Indonesia sudah mendapat pukulan ketika Oktavianus Maniani mendapat kartu kuning akibat melanggar pemain lawan. Alhasil, Okto pun dipastikan absen di leg kedua.
Di menit-menit awal ini sudah muncul gangguan dalam bentuk sorotan sinar laser yang diarahkan dari tribun penonton ke wajah Markus Horison. Markus pun mengajukan protes kepada wasit.
Malaysia menebar ancaman di menit 18. Kali ini, pergerakan Kunanlan Subramanaiam dari sayap kiri diakhirinya dengan tendangan kaki kanan yang bisa dijinakkan Markus dengan baik.
Peluang berbahaya dipetik Indonesia di menit 27. Kerja sama satu-dua Ahmad Bustomi dengan Cristian Gonzales disudahi tendangan kaki kiri Bustomi yang menyamping di kiri gawang Khairul Fahmi.
Skor imbang tanpa gol ini pun menyudahi 45 menit pertama pertandingan ini. Di saat jeda ini, di stadion diumumkan bahwa apabila ada sorotan laser lagi, laga akan distop.
Dua menit babak kedua berjalan, sundulan Gonzales sukses menembus jala Malaysia, tetapi gol itu dianulir wasit karena El Loco sudah terlebih dahulu off-side.
Indonesia membuat awal bagus di babak kedua ketika semenit berselang tendangan Bustomi mencoba kemampuan Fahmi. Tapi kali ini sepakan Bustomi bisa dijinakkan kiper Malaysia itu.
Di menit 53, kembali terjadi insiden sorotan laser ke wajah Markus. Protes Markus membuat wasit Toma Masaaki kemudian menghentikan permainan. Keputusan wasit ini mengundang protes.
Setelah terhenti selama lima menit untuk negosiasi, pertandingan akhirnya dilanjutkan. Dan hanya semenit setelah laga ini di-restart, Malaysia berhasil mencetak gol pembuka.
Gol ini diawali oleh pergerakan Norshahrul Idlan di sisi kiri yang bisa melewati penjagaan Maman Abdurachman. Umpan pendek Idlan dicocor Mohd Safee Sali untuk merobek jala Markus.
Di menit 66, Safee Sali kembali mengancam pertahanan Indonesia. Umpan Idlan ke Safee gagal diantisipasi oleh Markus, beruntung ada Zulkifli Syukur yang menghalau bola dengan kepala.
Tak sampai semenit, Indonesia kebobolan gol kedua. Kembali aksi Idlan yang membelah pertahanan Indonesia kemudian mengirim umpan ke Ashari yang dengan jitu melepaskan tendangan keras yang bersarang di pojok atas gawang 'Garuda'.
Alih-alih bangkit, di menit 73, Indonesia malah dipaksa menerima gol ketiga bersarang di gawang markus. Kali ini tandukan Safee menyambut umpan Mahalli bin Jasuli yang menjadi prosesnya.
Masuknya Irfan Bachdim dan Arif Suyono sedikit menaikkan harapan Indonesia. Namun pertahanan dan koordinasi tim Malaysia sudah terlanjur bagus dan mereka pun sudah nyaman dengan unggul tiga gol.
Sampai menit-menit akhir, para pemain Indonesia terus mencoba menyerang. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol yang berhasil mereka ciptakan ke gawang Malaysia dan tim 'Harimau Malaya' pun resmi menang 3-0.
Susunan pemain
Malaysia: Khairul Fahmi; Asrarudin, Safiq, Norshahrul Idlan, Mohd Safee (Mohd Amri 81), Amar Bin Rohidan, Kunanlan Subramaniam, Mahalli Bin Jasuli (Mohd Sabre 90), Mohd Amirulhadi (Mohamad Ashari 53), Mohamad Muslim, Mohamad Fadhli
Indonesia: Markus, Zulkifli, Maman, Hamzah, M.Nasuha; M.Ridwan, Firman, Bustomi, Okto (Arif Suyono 72); Gonzales (Bambang 90), Yongki (Irfan 65)
Sumber : Detiksport
Dua dari tiga gol Malaysia yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari.
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010).
Jalannya pertandingan
Baru empat menit laga berjalan, Indonesia sudah mendapat pukulan ketika Oktavianus Maniani mendapat kartu kuning akibat melanggar pemain lawan. Alhasil, Okto pun dipastikan absen di leg kedua.
Di menit-menit awal ini sudah muncul gangguan dalam bentuk sorotan sinar laser yang diarahkan dari tribun penonton ke wajah Markus Horison. Markus pun mengajukan protes kepada wasit.
Malaysia menebar ancaman di menit 18. Kali ini, pergerakan Kunanlan Subramanaiam dari sayap kiri diakhirinya dengan tendangan kaki kanan yang bisa dijinakkan Markus dengan baik.
Peluang berbahaya dipetik Indonesia di menit 27. Kerja sama satu-dua Ahmad Bustomi dengan Cristian Gonzales disudahi tendangan kaki kiri Bustomi yang menyamping di kiri gawang Khairul Fahmi.
Skor imbang tanpa gol ini pun menyudahi 45 menit pertama pertandingan ini. Di saat jeda ini, di stadion diumumkan bahwa apabila ada sorotan laser lagi, laga akan distop.
Dua menit babak kedua berjalan, sundulan Gonzales sukses menembus jala Malaysia, tetapi gol itu dianulir wasit karena El Loco sudah terlebih dahulu off-side.
Indonesia membuat awal bagus di babak kedua ketika semenit berselang tendangan Bustomi mencoba kemampuan Fahmi. Tapi kali ini sepakan Bustomi bisa dijinakkan kiper Malaysia itu.
Di menit 53, kembali terjadi insiden sorotan laser ke wajah Markus. Protes Markus membuat wasit Toma Masaaki kemudian menghentikan permainan. Keputusan wasit ini mengundang protes.
Setelah terhenti selama lima menit untuk negosiasi, pertandingan akhirnya dilanjutkan. Dan hanya semenit setelah laga ini di-restart, Malaysia berhasil mencetak gol pembuka.
Gol ini diawali oleh pergerakan Norshahrul Idlan di sisi kiri yang bisa melewati penjagaan Maman Abdurachman. Umpan pendek Idlan dicocor Mohd Safee Sali untuk merobek jala Markus.
Di menit 66, Safee Sali kembali mengancam pertahanan Indonesia. Umpan Idlan ke Safee gagal diantisipasi oleh Markus, beruntung ada Zulkifli Syukur yang menghalau bola dengan kepala.
Tak sampai semenit, Indonesia kebobolan gol kedua. Kembali aksi Idlan yang membelah pertahanan Indonesia kemudian mengirim umpan ke Ashari yang dengan jitu melepaskan tendangan keras yang bersarang di pojok atas gawang 'Garuda'.
Alih-alih bangkit, di menit 73, Indonesia malah dipaksa menerima gol ketiga bersarang di gawang markus. Kali ini tandukan Safee menyambut umpan Mahalli bin Jasuli yang menjadi prosesnya.
Masuknya Irfan Bachdim dan Arif Suyono sedikit menaikkan harapan Indonesia. Namun pertahanan dan koordinasi tim Malaysia sudah terlanjur bagus dan mereka pun sudah nyaman dengan unggul tiga gol.
Sampai menit-menit akhir, para pemain Indonesia terus mencoba menyerang. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol yang berhasil mereka ciptakan ke gawang Malaysia dan tim 'Harimau Malaya' pun resmi menang 3-0.
Susunan pemain
Malaysia: Khairul Fahmi; Asrarudin, Safiq, Norshahrul Idlan, Mohd Safee (Mohd Amri 81), Amar Bin Rohidan, Kunanlan Subramaniam, Mahalli Bin Jasuli (Mohd Sabre 90), Mohd Amirulhadi (Mohamad Ashari 53), Mohamad Muslim, Mohamad Fadhli
Indonesia: Markus, Zulkifli, Maman, Hamzah, M.Nasuha; M.Ridwan, Firman, Bustomi, Okto (Arif Suyono 72); Gonzales (Bambang 90), Yongki (Irfan 65)
Sumber : Detiksport
Langganan:
Postingan (Atom)